Selain keindahan alam dan kuliner lezat, keindahan kota Malang juga tak terlepas dari nilai budaya dan sejarah yang dimilikinya. Banyak tempat bersejarah mengandung unsur budaya yang hingga saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat sekitar.
Berlibur ke kota Malang belum lengkap, kalau belum melakukan wisata budaya yang tidak hanya menambah wawasan, tapi juga seru untuk dikunjungi. Di mana saja sih tempatnya?
Mengenal Sejarah dan Budaya Kota Malang
Liburan tidak melulu soal wisata alam atau wisata kuliner. Wisata budaya juga bisa jadi agenda liburan yang sayang bila dilewatkan. Nggak perlu bingung, karena ada banyak sekali rekomendasi wisata budaya yang bisa kamu kunjungi. Mau tahu tempatnya? Ini dia daftarnya:
1. Candi Singosari dan Keindahan Harmonisasi Hindu-Budha

Alamat: Jl. Kertanegara No.148, Candirenggo, Kec. Singosari, Malang
Candi Singosari adalah destinasi wisata budaya yang bisa jadi objek wisata seru saat berkunjung ke Malang. Candi ini merupakan peninggalan kerajaan Singosari yang sangat ternama di Jawa Timur.
Candi yang diperkirakan dibangun pada tahun 1300 Masehi ini adalah bukti dari harmonisnya budaya Hindu dan Budha yang dianut oleh Kerajaan Singosari. Hal ini dikuatkan juga dengan ditemukannya beberapa arca yang menjadi simbol agama dan budaya Hindu dan Budha.
Candi ini pertama kali ditemukan oleh orang Belanda bernama Nicolaus Engelhard pada abad ke-18. Kemudian, pemerintah Belanda yang saat itu masih menduduki Indonesia melakukan pemugaran pada tahun 1901-1934. Oleh karena itu, ada beberapa bagian reruntuhan Candi Singosari yang diabadikan di Museum Leiden, Belanda.
Nilai-nilai budaya dan sejarah dari Candi Singosari tidak bisa terlepas juga dari kisah yang ada. Candi ini dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada raja terakhir Kerajaan Singosari yakni, Raja Kertanegara. Selain kisah cinta segitiga antara Ken Arok, Ken Dedes dan Tunggul Ametung, ada kisah lain yang melekat juga. Konon, candi ini juga memiliki legenda tentang kutukan Keris Mpu Gandring yang berujung pada pertumpahan darah yang terjadi di Kerajaan Singosari.
Objek wisata ini berada di dataran tinggi Desa Pagentan, Kabupaten Malang. Udara pegunungan yang sejuk dan pemandangan asrinya membuat candi ini banyak dikunjungi oleh masyarakat kota Malang dan sekitarnya. Belajar budaya sambil menikmati keindahan alam tentu sangat menyenangkan, bukan?
2. Mengenal Seni Topeng Malangan di Kampung Budaya Polowijen
Alamat: Desa Polowijen, RT 03 RW 02 Kelurahan Polowijen, Blimbing, Kab, Malang
Bicara soal budaya di Malang tentu tak bisa lepas dari Kesenian Topeng Malangan.Tak hanya seni tari, namun topeng yang digunakan sebagai properti juga merupakan produk hasil buatan tangan masyarakat di daerah Malang.
Apabila ingin mengenal dan mendalami tentang kesenian ini, sobat tiket bisa mampir ke Kampung Budaya Polowijen. Kampung Budaya Polowijen ini merupakan salah satu kampung tematik yang ada di kota Malang, selain Kampung Pelangi. Kamu bisa mempelajari seluk beluk tentang Tari Topeng Malangan dan nilai budaya yang ada di dalamnya.
Sebelum akhirnya diresmikan sebagai Kampung Budaya di tahun 2017, Kelurahan Polowijen sudah terkenal karena banyaknya penari dan pengrajin Topeng Malangan. Karena nilai budaya dan seni yang sangat kental, seorang warganya mengusulkan agar kampung ini dijadikan kampung budaya.
Suasana yang begitu khas akan langsung terasa saat kamu sampai di kampung ini. Mulai dari gazebo, panggung bambu, hingga rumah warga setempat, dibuat dengan gaya khas tempo dulu untuk menambah nuansa kampung yang khas.
Selain mengenal budaya warga sekitar, sobat tiket juga bisa belajar menari dan membuat Topeng Malangan di kampung budaya ini. Ada banyak rumah penari yang bisa kamu kunjungi, untuk mengetahui lebih jauh tentang kesenian asli Malang ini. Terdapat juga perpustakaan bagi kamu yang ingin mencari literasi mengenai Kampung Budaya Polowijen dan seluk beluk di dalamnya.
Selain untuk melestarikan nilai seni dan budaya setempat, Kampung Budaya Polowijen juga ditujukan untuk meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat sekitar. Hal ini lah yang menjadikan Kampung Budaya Polowijen sebagai destinasi wisata budaya yang wajib dikunjungi ketika kamu di Malang.
3. Cerita Unik di Balik Nama Candi Badut

Alamat: Jalan Candi 5D, Karang Widoro, Kec. Dau, Kota Malang
Lanjutkan petualangan wisata budaya kamu ke Candi Badut, candi tertua yang ada di Jawa Timur. Candi yang disebut juga sebagai Candi Liswa ini merupakan peninggalan Kerajaan Kanjuruhan yang dipimpin oleh Raja Gajayana atau yang bernama Liswa. Adapun nama Candi Badut ini diberikan sebagai gambaran dari Raja Liswa yang terkenal punya watak lucu.
Jika dilihat dari bentuknya, Candi Badut sangat berbeda dari Candi lain yang ada di Jawa Timur. Candi ini justru memiliki kesamaan dengan Candi Dieng yang terletak di Wonosobo, Jawa Tengah. Sejak diresmikan sebagai objek wisata pada tahun 90-an, Candi Badut sering dijadikan objek wisata edukasi
Selain belajar budaya dan sejarah, sobat tiket juga bisa menikmati keindahan alam yang ada di sekitar candi. Karena tempatnya yang luas, kamu bisa puas berjalan-jalan dan menikmati keindahan candi yang diperkirakan berusia lebih dari 1400 tahun ini.
Selain keindahan alam dan kekayaan nilai budaya, Candi Badut juga banyak dipilih sebagai wisata edukasi budaya karena letaknya yang cukup strategis dan dekat dengan pusat kota. Apabila hendak berkunjung, jangan lupa bawa serta keluarga kamu, ya!
4. Megahnya Pertunjukan Seni di Padepokan Seni Asmorobangun
Alamat: Jalan Prajurit Slamet, Karangpandan, Kec. Pakisaji, Malang
Selain di Kampung Budaya Polowijen, belajar budaya dan kesenian Topeng Malangan juga bisa dilakukan di Padepokan Seni Asmoro Bangun. Padepokan seni ini adalah satu-satunya padepokan yang hingga sekarang masih mempertahankan kebudayaan asli Malang.
Tak hanya kesenian tari Topeng Malangan, sobat tiket juga bisa belajar membuat kerajinan yang khas dan kaya nilai budaya. Karena tingginya nilai budaya yang dimiliki oleh Kesenian Topeng Malangan ini, akhirnya perkumpulan penari Topeng membuat sebuah tempat pendidikan tari, salah satunya Padepokan Asmorobangun.
Padepokan Seni Asmorobangun juga sering mengadakan Pagelaran Wayang Topeng untuk ritual bersih desa dan Suroan sebagai wujud pengabdian masyarakat. Selain itu, pertunjukan juga sering diadakan saat acara-acara tertentu yang ada di Padepokan Seni ini. Pertunjukan ini biasanya dimulai pukul 19.00 dengan durasi kurang lebih 2 jam.
5. Menikmati Keindahan Alam di Candi Kidal

Alamat: Jl. Raya Kidal, Panggung, Kidal, Kec. Tumpang, Malang
Berwisata budaya di kota Malang belum lengkap, kalau belum berkunjung ke Candi Kidal. Candi Hindu ini konon dibangun sebagai tanda penghormatan pada Raja Anusapati, yang merupakan raja kedua di Kerajaan Singosari. Ditemukan dalam keadaan tidak utuh, candi ini beberapa kali mengalami pemugaran dan perbaikan oleh pemerintah setempat.
Ciri khas dari Candi Kidal adalah patung garuda yang berada di setiap sisi kaki candi. Keberadaan patung kabarnya menggambarkan kisah pengabdian dan cinta Garudeya, seekor elang yang menyelamatkan ibunya dari perbudakan.
Tak hanya nilai budaya dan sejarah yang kental, candi ini juga memiliki pemandangan yang sangat memukau. Selain itu, Candi Kidal terletak di area taman luas yang dekat dengan pemukiman warga. Bagi sobat tiket yang hendak berkunjung tak perlu khawatir akan tersesat, deh!