Category: Pakaian Adat

Membangun Program untuk Guru TK dan PAUD di Malang Barat : Warung Bergulir

Kesejahteraan guru Taman Anak- anak sampai PAUD sampai saat ini masih memprihatinkan, terutama di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Jalinan Guru Taman Anak- anak Indonesia( IGTKI) mengatakan rata- rata dari mereka cuma menemukan bayaran Rp100 ribu per bulan.

Jumlah segitu hanya cukup dihabiskan dalam waktu satu hari. Melihat keadaan itu, Yayasan Janaka dari Janaka Indonesia Group membagikan pemecahan jangka panjang dengan Program Pinjaman Pemodalan Warung Bergulir.

Bagi Rino Lande sebagai pendiri Janaka Group, program itu lebih solutif daripada membagikan dorongan dana ataupun sembako yang bakal habis dalam sebulan. Rino lebih berpikir mencarikan pemecahan partisipatif.

Program ini setelah itu ditetapkan langsung pada Rabu( 5/ 10/ 2022) kemarin di TK Sumberagung, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Total terdapat dekat 90 guru yang tergabung di IGTKI Malang.

“Nanti anggota di kelompok itu ikut memonitoring penerimaan bantuan. Jadi kalau yang penerima awalnya tidak sukses, maka yang di bawahnya ini tidak kebagian. Sehingga kita bagi setiap kelompok terdiri dari 3-5 orang,” jelasnya.

Tidak menyudahi hingga di sana, 10 warung awal yang menerima dorongan itu diharuskan menabung sebesar Rp10 ribu per orang tiap hari. Dalam sebulan, hendak terkumpul Rp300 ribu per orang. Bila dikalikan 10 orang, hendak jadi Rp3 juta.

“Sehingga di bulan berikutnya, akan terbentuk warung-warung baru dari anggota yang ada di bawahnya. Kategori yang diterima program ini orangnya harus mau berwirausaha, bertanggung jawab, dan amanah,” paparnya.

Pengusaha Muda ingin Memajukan Malang dengan Warung Bergulir

Selaku pengusaha yang peduli pada pemberdayaan warga, Rino Lande berkomitmen meningkatkan lagi 5 kelompok Warung Bergulir. Dia menarangkan memiliki sasaran 90 ibu- ibu guru TK serta Paud di Kecamatan Ngantang dapat memperoleh pemasukan layak dalam setahun.

“Jika program ini berhasil dalam 3 bulan, maka saya berani untuk menerapkan program ini di kecamatan lain,” ujar Rino Lande.

Lebih Lanjut, perwakilan Janaka Fundation di Malang, Magi Yanto bersama Bunda Sumi Herni yang jadi pembina IGTKI Kecamatan Ngantang optimis, program yang secara partisipatif membagikan peluang kepada para guru buat membentuk 10 kelompok buat mengelola sokongan modal usaha yang diberikan ini hendak berjalan cocok rencana.

”Kami yakin program ini akan berjalan baik, karena keterlibatan dan tanggung jawab yang cakap,” kata dia.

Dalam peluang tersebut, Camat Ngantang, Sunardi berkata jika program ini sangat dibutuhkan kerjasama para guru- guru TK serta PAUD. Alasannya satu sama lain saling berkaitan supaya saling menerima keuntungan.

“Ini sangat penting karena dana ini sifatnya bergulir, karena kalau dananya diberikan semuanya tidak cukup soalnya terbatas. Ini sebagai stimulan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun demikian ada yang berhasil dan ada yang tidak berhasil,” jelasnya.

Tidak hanya itu, dia berkata jika program Warung Bergulir semacam ini memiliki kemungkinan kegagalan yang besar. Sehingga butuh terdapatnya kerjasama serta keterbukaan.

“Kita harus merasa satu keluarga, jangan merasa egois dan dipakai sendiri. Maka kasihan anggota yang lain. Kasihan juga Pak Rino Lande yang jauh-jauh dari Jakarta hanya untuk membantu masyarakat di sini,” pungkasnya.

Sumber Artikel : Membangun Program untuk Guru TK dan PAUD di Malang Barat : Warung Bergulir https://www.singalam.com/program-warung-bergulir-untuk-guru-tk-dan-paud-pengusaha-malang-rino-lande/

Read More

Budaya Jawa Barat

Tiap wilayah di Indonesia ini memiliki kebudayaan tiap- tiap serta jadi karakteristik khas tertentu. Begitu pula dengan Jawa barat ini yang populer dengan bermacam- macam kebudayaan serta kesenian yang banyak jumlahnya.

Kebudayaan Jawa Barat

Kebudayaan Jawa Barat didominasi 2 kebudayaan utama ialah kebudayaan Sunda serta kebudayaan Cirebon. Kebudayaan sunda tumbuh di Tataran Sunda, Tanah Pasundan, serta Tanah Priangan. Sebaliknya Kebudayaan Cirebon tumbuh di wilayah sisa karesidenan Cirebon kawasan bagian utara.

Ada pula kebudayaan yang lain yang tumbuh di Jawa Barat ialah budaya Betawi serta Pesisir serta tumbuh di daerah- daerah yang berbatasan dengan DKI Jakarta serta daerah- daerah pesisir tepi laut.

Nah, berikut ini hendak aku bahas secara pendek serta jelas Kebudayaan apa saja yang terdapat di Jawa Barat. Baca hingga berakhir ya!

Bahasa Wilayah Jawa Barat

Kebanyakan penduduk Jawa Barat ialah Suku Sunda, yang bertutur mengenakan Bahasa Sunda. Di Kabupaten Cirebon serta Kota Cirebon dituturkan bahasa Cirebon yang mirip dengan Bahasa Banyumasan dengan dialek Brebes.

Warga asli Jawa Barat ialah suku Sunda serta Cirebon, sehingga bahasa yang digunakan tiap hari di Jawa Barat mayoritas bahasa Sunda serta Cirebon. Bahasa ini dipakai sebagian warga yang terletak di wilayah Priangan, Cirebon, serta daerah- daerah lain di sekitarnya.

Kebudayaan Sunda pula ialah salah satu kebudayaan yang tumbuh di Jawa Barat dengan bahasa utama ialah Bahasa Sunda.

Bagi sejarah akibat kekuasaan Kerajaan Mataram yang dahulu sempat menaklukkan daerah Jawa Barat pada abad XVII. Bahasa Sunda ini terbawa- bawa oleh bahasa Jawa. Akibat pengaruh ini dalam bahasa Sunda diketahui undak- usuk- basa.

Undak- usuk- basa merupakan metode konsumsi bahasa yang disesuaikan dengan tingkatan sosial pemakai bahasa dalam warga. Hingga timbullah sebutan bahasa:

  • Kasar
  • Lagi lemes( halus)
  • Cohag ataupun agresif pisan( sangat agresif)
  • Luhur ataupun lemes pisan( sangat halus)

Yang konsumsinya disesuaikan dengan orang yang diajak berdialog.

Dalam bahasa Sunda diketahui pula dengan sebagian dialek. antara lain:

  • Bogor( Karawang)
  • Priangan
  • Cerbon.

Tiap dialek tersebut memiliki karakteristik khas sendiri- sendiri.

Rumah Tradisional Jawa Barat

Berikut ini sebagian rumah adat tradisional Jawa Barat

  • Imah Badak Heauy: Rumah adat Jawa Barat yang satu ini mempunyai makna ataupun arti badak yang lagi menguap. Rumah adat Badak Heuay ini masih banyak ditemukan didaerah warga Sukabumi.
  • Rumah Togog Anjing: Rumah Togog Anjing memiliki makna selaku anjing yang lagi duduk. Desain rumah semacam ini ialah karakteristik khas rumah warga Garut.
  • Imah Julang Ngapak: Imah Julang Ngapak maknanya ialah burung yang lagi mengepakkan sayapnya. Desain rumah ini banyak dipakai didaerah Tasikmalaya
  • Imah Jolopong: Rumah adat Jolopong ini sangat banyak dibentuk oleh warga didaerah Garut.
  • Imah Parahu Kumereb: Ada di wilayah Ciamis
  • Imah Capit Gunting: Capit maksudnya mengambil suatu benda dengan dijepitkan. Sebaliknya Gunting sama maksudnya dengan pisau yang menyilang.
  • Lengkong: Ada di wilayah Garangwangi Kuningan.
  • Citalang: Ada di wilayah Kabupaten Purwakarta.

Arsitektur rumah merupakan perihal peting buat mencerminkan kebudayaan. Rumah tradisional yang rata- rata memiliki tempat ataupun ruang pertemuan yang luas. Mayoritas rumah adat suku Sunda asli ini berupa panggung. Hingga dikala ini rumah adat ini masih banyak di jumpai di sebagian tempat di Jawa Barat.

Rumah adat Sunda pada biasanya biasa dipecah jadi 3 bagian utama ialah:

  • Bagian depan merupakan teras.
  • Bagian tengah diucap tengah imah serta kamar tidur.
  • Bagian balik berbentuk dapur ataupun pawon serta pedaringan ataupun goah. Rumah adat ini umumnya memiliki taman depan& balik.

Wujud Rumah adat Sunda yaitu

  • Berupa segi 4 agak memanjang.
  • Kerangka rumahnya dibuat dari kayu.
  • Atap( hateup) rumahnya dibuat dari ijuk ataupun daun rumbia.
  • Bilik rumah adat tersebut dibuat dari dinding, ialah irisan bambu yang dianyam dengan pola kepang ataupun sasag.
  • Lantai rumah dibuat dari palupuh.
  • Tiang- tiang penyangga rumah beralaskan batu yang diucap tatapakan.
  • Lapisan rumah adat Jawa Barat ini memanjang dengan arah barat- timur, serta pintunya menghadap arah utara- selatan. Perihal ini bertujuan supaya tidak menentang arah ekspedisi matahari ataupun kehendak alam.

Baju Tradisional Jawa Barat

Pada biasanya yang diketahui warga Jawa Barat baju tradisional mereka di untuk jadi sebagian bagian serta bersumber pada kalangan warga semacam:

  • Pakaian pangsi serta kebaya sunda di tambah kain kebat( kalangan rakyat biasa)
  • Pakaian bedahan serta kebaya( kalangan rakyat menengah)
  • Jas beludru sulam benang emas( kalangan rakyat bangsawan)
  • Beskap( buat mojang serta jajaka)
  • Baju adat pengantin sunda
  • Pakaian adat sunda buat anak- anak

Baju adat Jawa Barat pada biasanya dikelompokkan jadi 2, ialah:

  • baju adat style Priangan
  • baju adat style Cirebon.

Baju adat Priangan serta Cirebon memiliki sebagian persamaan serta perbandingan. Berikut ini persamaan serta perbandingan baju adat dari ke 2 suku tersebut.

Baju Adat Perempuan

  • Wanita Priangan mengenakan kebaya surawe, namun kalangan wanita Cirebon mengenakan pakaian sorong ataupun pakaian kurung.
  • Kalangan wanita Priangan serta Cirebon mengenakan kain batik yang dililitkan di bagian dasar tubuh, dari pinggang sampai pergelangan kaki.
  • Wanita Priangan serta Cirebon dari kalangan rakyat mengenakan peralatan semacam gelang emas ataupun perak, gelang bahar, suweng pelenis emas ataupun perak, ali meneng, serta sandal.
  • Sebaliknya kalangan perempuan bangsawan Priangan serta Cirebon mengenakan peralatan baju semacam kalung emas, gelang emas, giwang emas, dan selop dengan hiasan manik- manik di bagian ujungnya.

Baju Adat Laki- Laki

  • Pria biasa Priangan serta Cirebon mengenakan kain sarung poleng ataupun polekat yang dikerudungkan serta diikatkan ataupun dililitkan pada pinggang.
  • Pria Priangan serta Cirebon mengenakan celana komprang yang berhiaskan pasmen.
  • Pria Priangan serta Cirebon mengenakan iket buat penutup kepala.
  • Pria rakyat biasa Priangan serta Cirebon mengenakan peralatan baju semacam cincin emas, rantai emas ataupun perak dengan liontin dari kuku harimau selaku hiasan jas pada bagian dada, serta sepatu ataupun selop.

Read More

Batik Malang Kucecwara : Batik Asli Malang dengan Filosofi Tradisional

Batik telah menempel dengan warga Indonesia, tidak terkecuali masyarakat Malang. Semenjak abad XIX saja, upacara tradisional di Malang telah mengharuskan pemakaian medhang koro alias hiasan kepala, udeng, serta sewek dengan motif batik. Dulu, motif batik yang digunakan merupakan motif Sidomukti. Bersamaan berkembangnya era, motif batik Malangan terus menjadi tumbuh, salah satunya terdapat motif batik Malang Kucecwara.

Karakteristik Batik Malang Kucecwara

Karakteristik khas utama batik ini merupakan motif khas Malangan semacam mahkota, tugu Malang, rumbai singa, patung, bunga teratai, sulur- sulur pula isen- isen berupa belah ketupat. Nyatanya motif yang diseleksi ini bukan hanya mencerminkan ikon- ikon Malang, tetapi motif batik Malang Kucecwara ini pula mempunyai filosofi tertentu.

Mahkota

Motif awal ialah mahkota. Ikon ini bukan sembarang mahkota, tetapi wujud mahkota dari raja Gajayana yang sempat bawa kerajaan Gajayana terletak pada puncak kejayaannya. Dengan motif ini, terdapat harapan batik Malang Kucewara bisa jadi batik yang bawa Malang pada puncak kejayaan seperti mahkota mendampingi raja Gajayana.

Tugu Malang

Malang identik dengan tugunya. Tidak hanya jadi ikon kota Malang, motif Tugu diseleksi sebab mencerminkan kekuasaan daerah, ketegaran serta keperkasaan.

Bunga Teratai

Semacam Tugu Malang yang tidak lepas dari bunga teratai, begitu pula dalam motif batik Malang Kucecwara ini. Bunga Teratai menggambarkan sesuatu keelokan alam yang penuh kesuburan.

Rumbai Singa

Bukan jadi perihal yang asing ya bila Singa jadi salah satu animal spirit masyarakat Malang. Semacam ikon sepak bolanya, Arema yang dijuluki Singo Edan, rumbai singa pada batik Malang Kucecwara melambangkan jiwa warga Malang yang pemberani, mempunyai semangat membara, serta pantang menyerah.

Arca

Dalam motif batik ini, patung candi Singosari mewakili salah satu peninggalan budaya Malang. Tidak hanya itu, patung ini menegaskan pada kejayaan Singhasari, salah satu kerajaan terbanyak yang terdapat di Malang.

Sulur- sulur

Motif sulur- sulur jadi lambang kehidupan yang senantiasa bekembang tetapi tidak abadi, sebagaimana tiap manusia kesimpulannya hendak mati. Sulur- sulur yang bersambung satu sama lain menggambarkan generasi penerus yang hendak terus melanjutkan serta melestarikan tujuan kehidupan.

Isen- isen Belah Ketupat

Isen- isen ini diambil dari relief candi Badut, yang dimaknai selaku pengakuan kalau manusia tidaklah makhluk sempurna. Terdapat lepat dalam kata ketupat, suatu pengakuan kalau manusia tentu melaksanakan kesalahan.

Filosofi Batik Malang Kucecwara

Dari filosofi- filosofi tersebut, diharapkan terdapatnya sesuatu keluhuran dari pemakainya buat senantiasa jadi pemberani, menghargai kehidupan, bertanggung jawab dengan penuh rasa hormat, serta menyayangi area sekitarnya.

Read More

Malang Keprabon : Baju Manten Khas Malang

This week, the Louvre Museum in Paris was even forced to close for a day because of its overcrowding problem. (Some union representations for the museum said tourists have stifled renovation work on the Mona Lisa, crowding them into tight, unworkable spaces.)in abundance, allowing developers to save time, re-use code, and streamline the back end. As software development tools continuously change to follow the latest trends, and as new frameworks emerge, we gathered a list of the best PHP frameworks for 2019. For each framework, we will be briefly exploring the essential features, the benefits, the scale and type of projects it fits best, and the learning curve.

Read More