Tatakrama ataupun sopan santun sangat berarti di kehidupan berbudaya masyarakat Indonesia. Bisa jadi sebagian orang tua kita mengarahkan kepada anak- anaknya apa yang diucap tatakrama/ sopana santun. Contoh kecil dari sopan santun itu semacam mengucapkan kata permisi kala kita melewati sekumpulan orang yang kita lewatkan. Serta saat ini telah nyaris tidak sering yang masih mengucapkan permisi.
Semacam dalam tatakrama sunda biasa bilang punten, sambil tangan kanan agak kebawah, yang membuktikan rasa kesopanan kala ia hendak melewat. Nah orang tua dahulu kita mendidik kita biar menjunjung besar kesopanan itu. Semacam di sunda kalo orang yang melalui tetapi tidak mengucapkan kata punten, mereka seperti hayam yang melalui( Ayam yang nyelonong melalui tanpa tau tatakrama).
Nah di jaman saat ini ini, banyak orang yang tidak memperdulikan etika tatakrama semacam ini, yang dianggapnya tidak sangat berarti. Contoh kecilnya kala aku lagi duduk duduk bersama sahabat sahabat di tempat biasa nongkrong, terdapat seseorang wanita yang melalui di depan aku tanpa mengucapakan kata permisi ataupun sedikit senyum kepada orang yang dilewatinya. Ia cuma berjalan lurus semacam tidak terdapat orang yang sudah dia lewatinya.
Apakah berartinya sih mengucapakan kata permisi ataupun punten. Bisa jadi dari perihal kecil semacam ini kita bisa memandang tatakrama seorang terhadap area sekitarnya. Bangsa ini yang sudah diketahui dunia dengan sopan santun serta tata kramanya yang sangat dijunjung besar di Negeri ini, saat ini mulai memudar dengan perilaku individualisme/ pengaruh dunia barat yang telah mencampuri orang orang kita saat ini.
Ayo kita senantiasa jaga supaya bangsa ini senantiasa memiliki sopan santun serta tatakrama yang dijunjung besar. Mulai dari diri kita sendiri.